1Jan

Profil Pemain Love 020 Love Online To Online

No information is available for this page.Learn why.

Kamu menjadikanku inspirasi selagi kamu memiliki lingkungan bercerita yang sebenarnya cukup menarik untuk kamu angkat menjadi sebuah cerita. Tetapi, kamu selalu bilang fokus ceritamu adalah aku. Sekarang, aku jadi sangat ingin membaca tulisan yang kamu tuliskan itu. Apakah sudah selesai? Apa boleh aku membacanya? Aku ingin mengenal tokoh lain yang kau bilang kau terinpirasi dari dua mantan orang spesial bagimu. Oh, maaf, apa boleh aku hanya menyebut yang menginspirasimu sebelum aku adalah Wu Dongyan?

Yanxi, tidak akan kusebut nama yang satu itu, karena aku tahu kau tidak mau membahasnya, kan? Mungkin sebelum kalian memutuskan pisah, ada kesalahan dia yang membuatmu tidak bisa memaafkan dan menerimanya?

Baiklah, aku tidak akan mengatakan apapun lagi tentang itu. Sekitar Bulan Oktober 2017, Maudy Ayunda ngerilis album baru yang dikasih judul “”, teruuss. Disalah satu single album itu ada lagu yang nyentuh batinku banget pas nyetel dan ikut nyanyi liriknya. Awalnya biasa saja saat pertama kali dengerin, namun lama-kelamaan kok ngerasa lagu ini kayak menggambarkan apa gitu, sepeti aku kangen rumah—saat itu. Aku kangen orang di rumah Jogja, aku kangen teman-teman mainku, dan.

Oh iya, aku kangen teman-teman komunitasku. Ternyata semakin aku pikir, lirik lagu “” itu menggambarkan perasaan rinduku kepada teman-teman komunitas membaca. Pasti tau kan, gimana rasanya, yang terbiasa berkumpul, ngerumpiin suatu bahasan bersama dan biasanya berakhir ngalor-ngidul tapi tetap penuh keakraban dan kehangatan, laluu semua itu tiba-tiba hilang ketika kita memutuskan menjauh untuk suatu hal yang sedang kita sedang kejar.

Hilang, sepi, dan rindu iya, aku coba cari kesibukan lain biar sedikit bisa mengobati kerinduan beraktivitas itu, tetep saja ada yang kurang selain menjalani suatu kegiatan bersama orang-orang yang memiliki kegemaran dengan kita seperti sebelumnya. Di Jakarta, aku jalan-jalan mengelilingi kota, ya sekedar untuk menghapal jalan-jalan utama ibukota, kadang bersama teman, kadang juga sendiri. Viewer Tidak masalah, itu seperti quality time dengan diriku sendiri.

Terus, aku mampir ke toko buku-toko buku setiap jalan yang kulewati. Mencari-cari jenis buku bacaan menarik yang belum pernah dan ingin kubaca. Dapat kabar dari teman-teman disana, mereka pun ingin mengadakan kegiatan itu kembali karena sudah terlalu lama hilang dari peredaran. Pucuk dicita ulam pun tiba.

Aku berkesempatan pulang ke Jogja sejenak saat libur Hari Raya Natal 2017 kemarin selama dua-tiga hari, kalau tidak salah saat itu. Kumanfaatkan waktu itu untuk bertemu dengan teman-teman yang punya pemikiran sama denganku. Seneengg rasanyaa masih ada yang mau bangkitin acara kita lagi. Nggak pakai lama deh, langsung atur rencana—apa yang mau dibaca dulu sebagai tanda “comeback”, oh, tentu juga konsep acara kita review juga dong. Januari 2018, aku dan teman-teman mengawali kegiatan kita kembali dengan buku dari Intan Paramaditha yang judulnya Gentayangan.

Sebenarnya, dibulan ini aku masih berada di Jakarta sehingga aku berhalangan datang. Kusayangkan sih tapi, sementara waktu nggak apa-apalah, yang penting Klubbaca berjalan kembali dulu-lah, waktu itu yang menjadi pemikiranku. Kalau dari cerita teman-teman yang ada di Jogja, meskipun pemirsanya nggaklah sebanyak tahun sebelumnya, tapi respon audience masih positif, Alhamdulillah.

Dengan ini pun kita kembali semangat merancang acara dibulan berikutnya. Hingga Bulan Februari dan Maret 2018, aku yang masih berada di Jakarta terpaksa melewatkan kegiatan itu. Sedih dan berat hati sebenarnya, tapi kan mau gimana lagi ya. Resiko berteman secara LDR ya begitulah. Tapi aku nggak menyesali sama sekali kok.