1Jan

Perwasitan Basket Pdf

Perwasitan dalam Bola Basket– Bagaimana perwasitan dalam bola basket. Berikut akan dijelaskan perwasitan dalam permainan bola basket. Download ekonomi kelas 10 semester 2013. Perwasitan dalam Bola Basket Klasifikasi Wasit Bola Basket Wasit pada basket ditentukan oleh Pengurus Besar Basket Seluruh Indonesia (PB PERBASI).

Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd. Tandai sebagai konten tidak pantas. Tugas Wasit Dalam Permainan Bola Basket. Peraturan Perwasitan Dalam Permainan Bola Basket. Diunggah oleh. Hayat Supiono. Sikap pasang pencak silat. Diunggah oleh. Perubahan Sosial Gaya Rambut.

Dalam hal ini dibantu oleh komisi wasit. Hak dan kewajiban komisi wasit, menatar, mengangkat, menghentikan wasit dari tingkat C sampai A, dan mengusulkan para wait untuk mengikuti ujian wasit internasional. Klasifikasi wasit PERBASI terdiri atas wasit anggota (C), wasit daerah (B2), wasit wilayah (B1), wasit nasional (A), dan wasit internasional. Perlengkapan Wasit Bola Basket Perlengkapan wasit dalam permainan bola basket antara lain: • Peluit; • Celana panjang berwarna abu-abu; • Kemeja atau kaos abu-abu; • Sepatu basket atau; • Sepatu tenis. Sumber: pixabay.com Dasar perwasitan dalam bola basket harus mengetahui apa itu tugas dan kewajiban wasit bola basket. Tugas dan Kewajiban Wasit Bola Basket Pertandingan bola basket dipimpin oleh dua orang wasit, yaitu wasit I (referee) dan wasit II (umpire).

Berikut ini kewajiban dan kekuasaan khusus wasit I. • Melaksanakan bola loncat pada tiap permulaan babak. • Memeriksa dan mengesahkan semua perlengkapan alat pertandingan dan alat-alat petugas meja. • Menetapkan jam permainan yang resmi dan menyesuaikan tanda perwasitan kepada wasit II dan petugas meja. • Melarang pemain menggunakan alat-alat yang mungkin dapat membahayakan pemain lain. • Bila terjadi perbedaan pendapat mengenai gol yang terjadi, maka wasit I harus memutuskan masuk atau tidaknya.

• Berhak menghentikan pertandingan bila keadaan menghendaki. • Bila di antara petugas meja terdapat perbedaan pendapat, wasit I harus memutuskan persoalan ini. • Memeriksa dan mengesahkan angka dalam daftar angka apabila tiap akhir suatu babak. • Memutuskan setiap peristiwa yang tidak tertampung dalam peraturan permainan dan peraturan pertandingan. Sebelum pertandingan dimulai wasit harus mengadakan pemeriksaan alat dan fasilitas pertandingan, menyesuaikan tanda-tanda perwasitan, pemeriksaan pemain dan undian tempat. Pada tiap permulaan babak, wasit I harus mengadakan bola loncat, wasit I harus memberi tanda dengan cara ibu jari tangan diacungkan ke atas kepada wasit II. Kemudian wasit II bertanya kepada petugas meja apakah sudah dapat dimulai, bila petugas meja menjawab juga dengan ibu jari tangan, wasit II segera memberi jawabab kepada wasit I dengan mengacungkan ibu jari.

Bila semuanya telah siap, segeralah wasit I melaksanakan bola loncat. Setelah bola loncat pertama dilaksanakan, maka tidak ada lagi istilah wasit I dan wasit II, tetapi yang ada wasit pemandu dan wasit penyerta. Dalam menjatuhkan keputusan, antara wasit I dan wasit II tidak ada perbedaan kekuasaan. Bila terjadi keputusan yang berlawanan tetapi bersifat setaraf, maka harus diadakan bola loncat.

Wasit pemandu adalah wasit yang mempunyai kewajiban untuk mendahului bola bila itu ada di daerah kananya, tetapi jika wasit itu berdiri di tengah-tengah garis samping menghadap ke tengan lapangan dan bola ada di daerah sebelah kirinya, maka wasit itu harus bertugas untuk menyertai bola ini disebut wasit penyerta. Bila bola ada di sebelah kanan wasit II, maka ia harus bertugas sebagai wasit pemandu, segera menempati posisi di bawah basket di luar garis akhir, bila bolaada di sebelah kiri wasit I, maka wasit I harus bertugas menjadi penyerta. Pedoman Menjatuhkan Kesalahan Perorangan Menjatuhkan suatu kesalahan kepada pemain haruslah tepat, sebab dari suatu kesalahan seorang pemain dapat langsung dikeluarkan setelah melakukan kesalahan lima kali dan pihak lawannya mungkin dapat memperoleh angka.

Berikut ini pedoman menjatuhkan kesalahan perorangan. • Pada waktu mengamati suatu peristiwa, wasit benar-benar melihat dengan nyata semua pemain yang ikut berperan dalam peristiwa itu sejak sebelum kejadian, saat kejadian dan akibat kejadian. • Tidak ada persinggungan tidak ada kesalahan. • Persinggungan yang bagaimana pun kerasnya diperbolehkan bila kedua pemain yang bertanding mempunyai jarak yang sama terhadap bola melakukan persinggungan wajar. • Menjatuhkan blocking hanya terhadap pemain penyerang yang tidak menguasai bola.