Jurnal Asam Sitrat Larutan Buffer
Struktur Kimia Asam Sitrat. Rumus kimia Asam sitrat adalah C6H8O7. Struktur asam ini tercermin pada nama IUPACnya, asam 2-hidroksi- 1,2,3-propanatrikarboksilat. Keasamaan Asam Sitrat didapat dari tiga gugug karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi yang dihasilkan adalah ion sitrat. Sifat-Sifat Asam Sitrat.
Aplikasi Larutan Buffer dalam Kehidupan Sehari-hari Buat apa sih belajar tapi gak dipake? Pertanyaan ini tuh selalu muncul di otak gue tiap ngadepin pelajaran yang bikin gue mabok 3 x 24 jam. Dan mungkin kawan-kawan semua juga ngerasain hal yang sama ya? Tapi ternyata gak kita sadarin sesuatu yang wajib kita pelajarin tuh emang berguna banget bro! Contohnya aja kimia deh.
Biarpun itu pelajaran bikin pusing tapi kimia penting banget! Naaaah, kali ini gue bakal bahas salah satu manfaat mempelajari kimia, yaitu aplikasi larutan buffer dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang obat-obatan misalnya obat tetes mata.
Obat tetes mata yang kita gunakan sehari-hari juga menggunakan system larutan buffer agar pada saat di teteskan ke mata manusia, dapat diterima oleh kondisi tubuh manusia. Suasana pH pada obat tetes mata tersebut disesuaikan dengan kondisi pH manusia agar tidak menimbulkan bahaya.
Sistem larutan penyangga atau buffer tersebut terdapat dalam cairan tubuh manusia yakni cairan intra sel dan ekstra sel. Komponen yang berfungsi sebagai penyangga di dalam tubuh manusia adalah komponen H2PO4- dan HPO42. Buffer ini berfungsi untuk mempertahankan harga pH dalam tubuh manusia yakni sekitar 7,4. Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Menjaga pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45,yaitu dari ion HCO3-dengan ion Na+. Apabila pH darah lebihdari 7,45 akan mengalami alkalosis, akibatnya terjdi hiperventilasi/ bernapas berlebihan. Apabila pH darah kurang dari 7,35 akan mengalami acidosis akibatny jantung, ginjal, hati dan pencernaan akan terganggu.
Menjaga pH cairan tubuh agar ekskresi ion H + pada ginjal tidak terganggu, yaitu asam dihidrogenposphat (H2PO4-) dengan basa monohidrogenposphat (HPO 4-2) 6. Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak /teroksidasi (asam benzoat dengan natrium benzoat). Dalam bidang industri, terutama bidang farmasi (obat-obatan), diperlukan keadaan pH yang stabil. Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aktif dalam obat-obatan akan terus berkurang atau hilang sama sekali.
Untuk obat suntik dan obat yang dapat menimbulkan iritasi seperti tetes mata, pH obat-obatan tersebut harus disesuaikan dengan pH cairan tubuh. PH Obat suntik harus disesuaikan dengan pH darah agar tidak terjad iasidosis atau alkalosis pada darah. Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga untuk mengendalikan pH larutan.